Bangunan Prasejarah: Candi Muaro Jambi: Komplek Percandian Terluas di Asia Tenggara

Kompleks Candi Muaro Jambi merupakan salah satu situs arkeologi paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia Tenggara. Berlokasi di Provinsi Jambi, Sumatera, kompleks percandian ini membentang sepanjang 7,5 kilometer di tepi Sungai Batanghari, menjadikannya kompleks candi terluas yang pernah ditemukan di kawasan ini. Penemuan awal situs ini diperkirakan terjadi pada tahun 1824 oleh S.C. Crooke, seorang letnan Inggris, yang melaporkan adanya reruntuhan kuno di daerah tersebut. Namun, penelitian sistematis dan upaya restorasi besar-besaran baru dimulai pada abad ke-20.

Sejarah Candi Muaro Jambi erat kaitannya dengan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu, yang dulunya merupakan pusat pendidikan dan keagamaan Buddha. Diperkirakan dibangun antara abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi, kompleks ini terdiri dari puluhan candi yang sebagian besar terbuat dari bata merah, serta struktur lain seperti gundukan tanah, parit, dan kolam. Beberapa candi utama yang telah dipugar antara lain Candi Tinggi, Candi Gumpung, dan Candi Kedaton. Masing-masing candi memiliki keunikan arsitektur dan fungsinya sendiri, mencerminkan perkembangan agama Buddha Vajrayana pada masa itu.

Diperkirakan pada puncaknya, Candi Muaro Jambi menjadi pusat pengajaran Buddha internasional, menarik siswa dan biksu dari berbagai penjuru Asia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fragmen keramik Tiongkok, Arab, dan Persia di sekitar situs, menunjukkan adanya aktivitas perdagangan dan interaksi budaya yang intens. Penemuan Prasasti Gandasuli juga semakin memperkuat dugaan bahwa lokasi ini memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Buddha. Pada 23 Maret 2024, tim arkeolog yang dipimpin oleh Dr. Indah Permata menemukan artefak baru berupa stupa mini di sektor Candi Kedaton, menambah daftar panjang temuan berharga di situs ini. Proses penemuan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan disaksikan oleh pihak kepolisian setempat, mengingat pentingnya menjaga keaslian dan keamanan situs.

Upaya pelestarian kompleks Candi Muaro Jambi terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional. Pada 14 Februari 2025, sebuah pertemuan besar diadakan di Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi untuk membahas strategi konservasi jangka panjang dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Para ahli sepakat bahwa pendidikan dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga warisan budaya ini agar tetap lestari. Kompleks Candi Muaro Jambi tidak hanya menjadi objek wisata bersejarah, tetapi juga menjadi jendela yang membuka wawasan kita tentang kemajuan peradaban masa lalu di Asia Tenggara.