Keunikan Budaya Jambi adalah perpaduan menarik antara warisan Melayu kuno dan pengaruh dari berbagai etnis yang telah lama mendiami wilayah ini. Terletak di tepi Sungai Batanghari, Jambi menawarkan kekayaan tradisi yang tercermin dalam seni, rasa, dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Ini adalah permata yang menunggu untuk dijelajahi.
Salah satu ciri khas Jambi adalah batiknya yang mempesona. Berbeda dengan batik Jawa, batik Jambi memiliki motif dan pewarnaan yang lebih berani, seringkali terinspirasi dari flora dan fauna lokal serta unsur-unsur sungai. Motif seperti durian pecah, angso duo, atau kapal pecah menjadi identitasnya yang kuat.
Proses pembuatan batik Jambi masih banyak dilakukan secara tradisional, menggunakan canting dan pewarna alami. Setiap motif memiliki makna filosofis tersendiri, menceritakan kisah tentang alam, kepercayaan, atau sejarah Jambi. Ini bukan sekadar kain, melainkan media ekspresi budaya.
Dari segi kuliner, Jambi menyajikan cita rasa yang kaya dan unik. Salah satu yang paling terkenal adalah tempoyak, olahan durian fermentasi yang sering digunakan sebagai bumbu masakan, terutama untuk ikan. Rasanya asam, gurih, dan pedas, menciptakan sensasi yang tak terlupakan di lidah.
Selain tempoyak, ada juga gulai ikan patin tempoyak yang menjadi primadona. Hidangan lain seperti nasi gemuk, sejenis nasi uduk khas Jambi, dan berbagai kudapan tradisional seperti kue delapan jam juga wajib dicoba. Kuliner Jambi mencerminkan kekayaan rempah-rempah daerah.
Keunikan Budaya Jambi juga sangat erat kaitannya dengan Sungai Batanghari. Sungai terpanjang di Sumatera ini bukan hanya jalur transportasi, tetapi juga urat nadi kehidupan dan pusat berbagai tradisi. Masyarakat Jambi hidup berdampingan dan menghormati sungai ini dari generasi ke generasi.
Tradisi Festival Batanghari adalah salah satu manifestasi kecintaan pada sungai. Acara ini menampilkan berbagai atraksi, seperti lomba perahu tradisional dan parade budaya di sepanjang sungai. Ini adalah perayaan warisan maritim dan kearifan lokal yang hidup di sekitar sungai.
Selain itu, terdapat tradisi Kenduri Sko bagi masyarakat adat Kerinci yang juga bagian dari Jambi. Ini adalah upacara adat besar yang dilakukan secara periodik untuk menghormati leluhur dan menjaga keharmonisan alam serta komunitas. Tradisi ini kaya akan nilai-nilai luhur.