SDN 98 Kota Jambi Terendam Air Bah, Kegiatan Belajar Mengajar Terpaksa Dihentikan

Bencana air bah melanda SDN 98 Kota Jambi, menyebabkan seluruh area sekolah terendam banjir. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dihentikan total demi keselamatan siswa dan guru. Insiden ini menyoroti kerentanan infrastruktur pendidikan di daerah rawan banjir. Warga sekitar pun prihatin melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan ini.

Ketinggian air di dalam gedung SDN 98 Kota Jambi dilaporkan mencapai lutut orang dewasa. Seluruh fasilitas sekolah, mulai dari ruang kelas, kantor guru, hingga perpustakaan, tidak luput dari genangan. Ini membuat proses pembelajaran menjadi mustahil. Dampaknya terasa langsung pada ratusan siswa yang kini harus menunggu sekolah kembali normal.

Kepala sekolah SDN 98 Kota Jambi menyatakan bahwa keputusan menghentikan KBM adalah langkah darurat. Prioritas utama adalah memastikan tidak ada korban jiwa dan kerugian yang lebih besar. Mereka berharap air segera surut agar pembersihan bisa dilakukan. Koordinasi dengan dinas pendidikan setempat juga sudah dilakukan untuk penanganan lebih lanjut.

Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi di SDN 98 Kota Jambi. Sekolah ini memang terletak di daerah dataran rendah yang sering menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah berulang ini. Perlu adanya langkah konkret dari pemerintah daerah.

Masyarakat sekitar dan orang tua siswa merasa khawatir dengan kondisi ini. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan untuk memberikan bantuan. Pemulihan fasilitas sekolah adalah hal mendesak agar anak-anak dapat kembali belajar dengan nyaman. Pendidikan anak-anak tidak boleh terganggu terlalu lama akibat bencana.

Dinas Pendidikan Kota Jambi sedang menginventarisir kerusakan yang terjadi. Mereka juga akan merancang strategi agar KBM bisa dilanjutkan, meski harus dengan metode darurat seperti pembelajaran daring. Namun, opsi ini mungkin sulit diterapkan mengingat keterbatasan akses internet di beberapa wilayah. Ini adalah tantangan besar yang harus dipecahkan.

Bantuan logistik seperti alat kebersihan dan pasokan air bersih sangat dibutuhkan untuk proses pembersihan nantinya. Solidaritas dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi sekolah. Gotong royong masyarakat juga akan sangat membantu meringankan beban. Kebersamaan adalah kunci dalam menghadapi bencana.