Jambi, yang dikenal dengan kekayaan hutan hujan tropisnya, menyimpan permata botani yang vital bagi pelestarian flora Indonesia, yaitu Taman Anggrek Sri Soedewi. Didirikan pada tahun 1990 oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi, taman ini dinamai untuk menghormati Ibu Sri Soedewi Maschun Sofwan, istri Gubernur Jambi saat itu, atas dedikasinya dalam konservasi lingkungan. Keberadaan Taman Anggrek Sri Soedewi sangat krusial, mengingat ancaman deforestasi dan perubahan iklim telah mendorong banyak spesies anggrek endemik Jambi ke ambang kepunahan. Sebagai pusat konservasi ex-situ, Taman Anggrek Sri Soedewi ini memainkan peran penting dalam penyelamatan, penelitian, dan edukasi publik mengenai anggrek langka.
Konservasi Spesies Endemik Jambi
Taman ini dikelola oleh Dinas Pertanian dan Hortikultura Jambi dan saat ini menampung koleksi lebih dari 500 jenis anggrek, dengan sekitar 30% di antaranya merupakan spesies endemik Jambi yang terancam punah. Fokus utama konservasi adalah pada spesies seperti Grammatophyllum speciosum (Anggrek Harimau), anggrek terbesar di dunia, dan Vanda sumatrana, spesies yang sangat langka dan sulit dibiakkan. Kepala UPTD Taman Anggrek, Ibu Siti Nuraini, S.P., M.Si., dalam laporan konservasi pada akhir tahun 2024, mencatat bahwa program perbanyakan dengan metode kultur jaringan berhasil meningkatkan jumlah individu Grammatophyllum speciosum hingga mencapai 2.500 planlet dalam dua tahun terakhir.
Fungsi Edukasi dan Penelitian
Selain fungsi konservasi, taman ini juga menjadi laboratorium alam terbuka. Setiap tahun, Taman Anggrek menerima kunjungan dari rata-rata 1.200 mahasiswa dan peneliti, khususnya dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi, untuk melakukan penelitian genetika dan botani. Keunikan pengelolaan taman ini melibatkan petugas yang berdedikasi. Staf Teknis Senior, Bapak Zulkifli, yang telah bekerja di taman selama 20 tahun, bertanggung jawab langsung atas pemeliharaan dan identifikasi spesies anggrek langka. Pengetahuan lokalnya sangat berharga dalam memahami kebutuhan ekologis mikro dari setiap anggrek.
Taman Anggrek Sri Soedewi secara rutin mengadakan pameran publik setiap bulan Mei untuk memamerkan anggrek yang sedang berbunga penuh, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian flora. Melalui upaya terstruktur ini, Taman Anggrek Sri Soedewi memastikan bahwa kekayaan genetik anggrek Jambi dapat dipertahankan untuk generasi yang akan datang.